Sabtu, 09 September 2017
Divisi tata kamera
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang komunikasi audio visual dengan judul materi makalah “divisi tata kamera” ini dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan salah satu tugas dari mata pelajaran komunikasi audio visual dan dasar kreativitas
Makalah ini ditulis berdasarkan sumber yang berkaitan dengan materi tata kamera, serta informasi dari berbagai media yang berhubungan dengan tata kamera
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai divisi tata kamera terutama materi mengenai kamera . Sehingga kita dapat memahami dan mengerti tentang apa saja yang berhubungan dengan tata kamera . Dan penulis berharap bagi pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih sempurna.
Penulis
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Pengertian kamera
B. Pengertian tata kamera
C . Hal-hal yang mendukung operasional teknik penataan kamera
D. Jenis-jenis tipe pergerakan kamera
E. tehnik tata kamera
F. tugas dan tanggung jawab penata kamera
G. fungsi penataan kamera
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
Latar belakang
Pada abad ke 20 ini semua orang hidup dengan barang-barang modern dan canggih. Saat ini kita hidup di era teknologi informasi, era dimana alat-alat teknologi digital dilahirkan. Bukan tanpa alasan, lahirnya penemuan-penemuan di bidang teknologi adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia. Komputer, internet, e-mail, dan lainnya, merupakan deretan penemuan besar manusia yang tercipta di era ini. Hingga saat ini, penemuan-penemuan tersebut telah memiliki sumbangsih nyata dalam membantu mempermudah pekerjaan manusia. Selain bertujuan mempermudah pekerjaan manusia, penemuan-penemuan di bidang teknologi informasi juga bertujuan membantu memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
Tata kamera , adalah suatu bagian penting dalam suatu penggunaan kamera . Kamera- merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Untuk yang pertama kalinya kamera disebut juga dengan kamera obscura. Kata ini berasal dari bahasa latin yang artinya “ ruang gelap”. tata kamera adalah proses kerja kreatif yang dilakukan seorang penata kamera untuk melakukan kegiatan pengaturan, pemilihan dan penempatan posisi kamera yang menjadi bagian dari proses perekaman objek bergerak dalam media televisi atau layar lebar (American Cinematography manual, john Hora: 2005). Penata kamera bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan perekaman obyek media bergerak di lokasi produksi hingga produksi program acara tersebut dapat tersimpan ke dalam media berupa pita kaset, disket data, seluloida, atau live broadcasting
B. Rumusan Masalah
· Pengertian kamera dan tata kamera
· tehnik penataan kamera dan jenis tipe pergerakan kamera
· tugas dan tanggung jawab cameramen
C. Tujuan
· Mengetahui pengertian kamera dan tata kamera
· Mampu memahami dan mengerti tehnik penataan kamera dan jenis tipe pergerakan kamera tugas dan tanggung jawab cameramen
B. Rumusan Masalah
· Pengertian Multimedia dan animasi
· Pembagian animasi
· Proses pembuatan animasi
C. Tujuan
· Mengetahui pengertian multimedia dan animasi
· Mampu memahami dan mengerti tentang multimedia dan animasi
BAB II Pembahasan
Pengertian kamera
Kamera- merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Untuk yang pertama kalinya kamera disebut juga dengan kamera obscura. Kata ini berasal dari bahasa latin yang artinya “ ruang gelap”. Kamera obscura adalah sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak,
yang bisa memantulkan cahaya dengan menggunakan dua buah lensa konveks, setelah itu menempatkan gambar objek eksternal itu pada sebuah kertas/film. Penempatan film tersebut ada pada pusat fokus dari lensa.
B.Pengertian tata kamera
Makna dan definisi tata kamera adalah proses kerja kreatif yang dilakukan seorang penata kamera untuk melakukan kegiatan pengaturan, pemilihan dan penempatan posisi kamera yang menjadi bagian dari proses perekaman objek bergerak dalam media televisi atau layar lebar (American Cinematography manual, john Hora: 2005). Penata kamera bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan perekaman obyek media bergerak di lokasi produksi hingga produksi program acara tersebut dapat tersimpan ke dalam media berupa pita kaset, disket data, seluloida, atau live broadcasting. Pada proses kreatif produksi di lapangan, seorang penata kamera mengemban tugas kerja yang berhubungan dengan media perekaman berupa kamera, bekerja sama dengan beberapa asisten kamera, penata cahaya serta penata suara guna mendapatkan kualitas hasil perekaman yang optimal. Dalam kerangka kerja produksi program acara, seorang penata kamera bekerja membantu sutradara merealisasikan visi sinematik sutradara dari naskah program acara tersebut.
C.Hal-hal yang mendukung operasional teknik penataan kamera, antara lain :
1) Studio working conditions.
Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan profesional akan sangat mempengaruhi kinerja dari penata kamera dan tim, baik di studio maupun indoor.
2) Preparing for rehearsals.
Persiapan operasional maupun peralatan produksi sangat penting dilakukan. Dalam produksi feature Warisan Budaya Yang Terpendam tidak terdapat rehearsal untuk statement narasumber. Oleh karena itu penata kamera harus mampu menggambarkan penempatan shot, kamera dan talent dengan tepat.
3) Camera operation
Seorang penata kamera harus mampu menampilkan gambar yang mewakili mata audience. Dalam pengoperasian kamera, fokus dan pergerakan kamera serta objek ( focusing, moving people, camera moves) sangat mempengaruhi kesinambungan gambar yang ditampilkan.
Efektifitas dalam menampilkan subjek gambar membutuhkan teknik pengoperasian kamera yang tepat. Beberapa hal yang mendukung terciptanya efektifitas tersebut, antara lain :
1) Shooting style
Setiap penata kamera memiliki style yang berbeda dalam menampilkan sebuah adegan. Oleh karena itu terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan gambar, yaitu :
Tentukan viewpoint yang terbaik. Apakah adegan tersebut dapat dilihat dengan jelas (clearly) dalam jarak tertentu.
Fitur mana yang ingin ditekankan pada saat itu.
Apakah kita ingin audience fokus pada aspek tertentu dari adegan tersebut?
Apakah kita ingin menyampaikan pesan tertentu melalui visual tersebut?
2) Screen size
Ukuran screen hasil produksi yang disaksikan audience akan mempengaruhi bagaimana mereka memberi respon terhadap tayangan tersebut. Oleh sebab itu penata kamera harus mengetahui apakah produksi tersebut akan ditayangkan pada televisi (4:3) atau widescreen (16:9) sehingga dapat di setting pada kamera sebelum dioperasikan.
D. Jenis-jenis tipe pergerakan kamera
Pergerakan kamera merupakan salah satu elemen penguat media audio visual. Melalui pergerakan kamera media televisi dapat membawa penonton melihat dari banyak sudut. Pemilihan pergerakan kamera dalam media televisi didasarkan atas motif teknis, estetis dan pengaruh psikologisnya bagi penonton. Tipe pergerakan kamera dapat dibedakan menjadi:
1) Panning Left / Right
Pergerakan ke kiri atau ke kanan kamera pada poros tetap sumbu horizontalnya. Dalam pergerakan panning mengandung tujuan teknis sebagai berikut:
Menunjukkan situasi keseluruhan
Menunjukkan bagian – bagian yang mempunyai hubungan
Menghindari subyek dan obyek yang tidak diinginkan.
Mengikuti pergerakan subyek.
Sedangkan tujuan estetisnya ialah:
Memperlihatkan hubungan antar bagian
Memperlihatkan hubungan sebab akibat
Mengalihkan titik perhatian penonton.
Membangun ketegangan dramatika penonton.
Secara lebih spesifik gerakan panning menurut maksud dan tujuannya dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Follow Pan
Pergerakan kamera secara horizontal mengikuti suatu gerakan subyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
b. Surveying Pan
Pergerakan kepala kamera secara vertikal dengan perlahan – lahan bergerak menelusuri pemandangan, baik sekelompok subyek manusia ataupun alam untuk mengobservasi latar tempat dalam lokasi kejadian.
c. Interupted Pan
Pergerakan pan yang halus namun tiba – tiba berhenti dengan maksud menghubungkan dua subjek yang terpisah.
Whipe / Whiplas Pan.
Pergerakan panning kamera yang cepat sehingga tidak dapat memperlihatkan rincian gambar saat perpindahannya.
2) Tilting Up/ Down
Pergerakan kamera ke atas atau ke bawah pada poros tetap sumbu vertikalnya. Biasanya digunakan untuk memberikan detil informasi subyek dari ujung kaki ke ujung kepala. Dari pergerakan ini memiliki tujuan sebagai berikut:
Menunjukkan situasi keseluruhan
Menunjukkan bagian – bagian yang mempunyai hubungan
Menghindari subyek dan obyek yang tidak diinginkan.
Mengikuti pergerakan subyek.
3) Pedestal Up/ Down
Pergerakan kamera ke atas dan kebawah pada poros tidak tetap sumbu vertikalnya. Pergerakan ini memiliki tujuan sebagai berikut:
Menunjukkan pergerakan keseluruhan subyek.
Menunjukkan bagian – bagian yang mempunyai hubung
Menghindari subyek dan obyek yang tidak diinginkan.
Mengurangi dominasi dari foreground
Mendapatkan level shot yang lebih rendah atau lebih tinggi dari subyek.
4) Crabbing
Pergerakan kamera ke kiri atau ke kanan pada poros tidak tetap sumbu horizontalnya.
5) Tracking
Pergerakan kamera maju ke depan, mendekati obyek, atau mundur ke belakang menjauhi obyek.
6) Arching
Pergerakan kamera mengelilingi obyek, berupa 1/4, 1/2 lingkaran atau lingkaran penuh sebesar 360°. Biasanya menggunakan alat tambahan berupa dolly track atau crane. Track tersebut disusun mengelilingi subyek dan membutuhkan ketelitian dari seluruh divisi produksi agar tidak nampak hal – hal yang tidak diperlukan dalam pergerakan tersebut, seperti kebocoran stand lampu dan sebagainya.
E. Tehnik tata kamera
CARA MEMEGANG KAMERA VIDEO.
Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak mudah goyah. dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan – pada banyak kondisi gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
ZOOM.
Hindarkan penggunaan tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar yang dapat berakibat tidak bergunanya gambar yang terekam.
SUARA.
Perlu diperhatikan mengenai suara. Bila kita tidak menggunakan earphone, kamera tetap merekam suara-suara latar yang tidak diperlukan, maka jangan mengeluarkan suara yang tak perlu atau berbicara ketika sedang merekam.
PERATURAN 10 DETIK.
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurangnya dalam 10 detik. Ini akan memudahkan editor film untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung sampai 10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10 detik ini terasa lama. Rekam subyek Anda selama 10-20 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
PANNING & TILTING
Panning (mengambil gambar bergerak secara horizontal) dan Tilting (mengambil gambar bergerak secara vertikal) sebaiknya digunakan secukupnya saja bila ingin mendapatkan gambar dasar dengan berpindah posisi gambar, atau bila kita sudah berpengalaman sebagai operator film. Bila kita memutuskan untuk melakukan panning, gerakkanlah kamera sehalus yang kita bisa dan jangan mendadak. Ingat selalu aturan10 detik untuk setiap gambar diam/statis pada awal dan juga pada akhir pengambilan gambar panning. Selalu lebih baik mengambil banyak gambar statis, dan ingat juga bahwa nantinya gambar yang kita ambil akan diedit kembali oleh editor. Penggunaanpanning sebaiknya jangan terlalu lama (antara 3 sampai 5 detik).
FOKUS, EXPOSURE AND WHITE BALANCE (KESEIMBANGAN WARNA) .
Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang kita inginkan untuk direkam dan ketika kita melakukan zoom jauh semuanya terlihat fokus – bila kita melakukan zoom pada objek terdekat terlebih dahulu lalu kitazoom pada objek lain di kejauhan (contohnya hewan di kejauhan) maka akan membuat gambar sama sekali tidak fokus. Adanya perbedaan antara objek yang samar dan objek utama yang jelas adalah sangat penting. Bahkan objek yang hanya sedikit tidak fokus akan membuat film menjadi tidak berguna. Periksa selalu exposure dan cobalah merekam pada objek yang sama dengan cara manual dan otomatis untuk memastikan kita mendapatkan gambar terbaik yang kita inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini menjadi tidak perlu lagi untuk dilakukan .
TANGGAL DAN WAKTU.
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar film yang terekam, ini akan membuat film sama sekali tidak dapat digunakan . Penulisan tanggal dan waktu pada layar film tidak membuktikan bahwa film ini diambil pada saat yang tertulis dilayar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin pengambilan film tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang merubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara kita pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi dan negara dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini sangatlah penting dan seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana persisnya sebuah gambar diambil, celakalah kita. Bila kita memiliki GPS untuk menunjukkan lokasi kita berada, selalu rekam dengan film pembacaannya dan juga rekam latar belakangnya. Tidak seperti tanda tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan bukti.
CUTAWAYS (GAMBAR PENGISI).
Bila kita merekam sebuah obyek, kegiatan ataupun wawancara kita perlu selalu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila kita merekam sebuah wawancara kita perlu untuk merekam juga kantor orang yang kita wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi film wawancara kita. Kita lihat contoh lain, bila kita membuat film tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan dimana mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakan habitatnya. Ini akan membuat sebuah film lebih informatif.
E. fungsi dari tata kamera
1.untuk bisa tau bagaimana posisi yang cocok untuk merekam
Seperti saat kita akan merekam pasti kita akan memikirkan cara bagaimana agar tampak bagus pada posisi posisi tertentu
2.agar mendapat hasil yang lebih baik daripada merekam dengan asal asalan
F. Tugas dan tanggung jawab penata kamera / kameramen
Tugas dan tanggung jawab cameraman adalah merekam gambar yang terjadi, melakukan komposisi dan mengatur kamera agar hasil yang dicapai oleh tim bisa lebih baik pada saat produksi. Adapun tugas dan tanggung jawab kamerawan sebagai mana Standart Operasional Prosedur.
Menurut (Pintoko dan Umbara, 2010:86) tugas suatu produksi memiliki 3 tahapan yaitu :
a) Pra Produksi
1) Memahami naskah
2) Menganalisa scenario dan konsep sutradara dengan melakukan pengarahan
3) Melakukan persiapan dan pemeliharaan peralatan kamera serta penunjangnya
4) Melakukan hunting lokasi dengan sutradara dan pihak-pihak yang terkait.
b) Produksi
1) Menginterpretasikan naskah kedalam sebuah adegan
2) Melakukan SOP (standart Operational Procedur) pada kamera
3) Melakukan pengambilan gambar
4) Bekerjasama dengan sutradara dalam pengambilan gambar agar mendapatkan hasil yang baik.
c) Paska Produksi
Dalam tahap ini, kameraman tidak berperan aktif dalam proses pengeditan karena, juru kamera hanya bertugas saat pengambilan gambar pada saat produksi. Tetapi tidak ada salahnya jika juru kamera memberi masukan kepada editor dalam proses pengeditan
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa tata kamera sangat penting untuk pengetahuan kita bagaimana cara nya merekam yang baik . dalam makalah ini dijelaskan bahwa ada hal hal yang harus diperhatikan dalam merekam suatu objek bergerak. Dan ada juga tehnik tehnik bagaimana merekam suatu objek bergerak dalam posisi yang seimbang .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/mobile/doc/211985340/Tugas-Seorang-Penata-Kamera
diakses pada tanggal 22 agustus 2017
http://www.academia.edu/6547244/RINGKASAN_MODUL_8_Tata_Kamera_Tata_Cahaya_dan_Artistik
diakses pada tanggal 22 agustus 2017
http://daftarkameradigitalberkualitas.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-kamera-dan-sejarahnya.html?m
diakses pada tanggal 22 agustus 2017
https://m.facebook.com/notes/tama-photograph/tata-kamera/653886441320235/
diakses pada tanggal 22 agustus 2017
http://smk-multtimedia.blogspot.co.id/2013/09/tata-kamera.html?m=1
diakses pada tanggal 22 agustus 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar